Keindahan Ujung Pancu dan Cerita #Kita Bersama

Suata hal yang begitu menakjubkan disaat dapat merawat kebersamaan diri dengan para sahabat kehidupan, begitulah manis sebuah kenangan saat telah diukir dengan tali keakraban dan menjauhi hal yg tak berguna.

Saya sekedar mau cerita walau basi tapi masih boleh dihangatkan, hehe

Pernah ke pantai lhok mata ie atau terkenal dengan Ujung Pancu? YA, kawasan yang konon disebutkan terdapat Makam Hamzah Fansuri ini menarik minat para petualang juunior untuk melatih diri dan karakter dengan suasana alam liar dan mempesona.
Hampir disetiap hari minggunya selalu ada parkiran kereta di salah satu “penangkaran” Ayam Potong di lepas pantai salah satu gampoeng di Aceh Besar ini. Disini, kalau parkir kereta hanya 5 ribu..hanyaa. hehe

Kenapa musti parkir kereta? akses menuju pantai lhok mata ie tak bisa diakses oleh kendaraan darat, kita harus berjalan kaki kurang lebih 60 menit-an lah (pengalaman pribadi) menyusuri pepohonan kayu hutan, semak belukar ilalang dan kebun warga (dulu belum ada), jalan setapak yg telah ada tidak membuat para pemula kesasar maka itu sangat mudah dilakukan kalau di siang hari atau cuaca sedang cerah atau berawan. Menuju ke pantai lhok mata ie mengharuskan kita untuk mendaki hamparan bukit yang membetengi kita dengan pantai itu.. dengan kadang tanjakannya pedas sampai menurunnya pun agak perlu berhati2 terkadang bila kepeleset maka ada bebatuan keras yang menunggu dibawah. Jadi hal yang begitu perlu dipersiapkan terlebih dahulu sehat badan dan kuat mental disertai perlengkapan P3K kalau perlu aja, kan menjaga lebih baik dari pada.. daripada! Hehe

Perjalanan malam hari telah berkali kami jalani dan sepertinya belum ada sekali pun untuk melakukan pendakian di waktu siang hari selain untuk pulang ke tempat semula.

Nah, apa saja yang perlu dipersiapkan untuk kamping malam di pantai lhok mata ie sesuai pengalaman pribadi.

Persiapan Kelompok.
1. Sehat jasmani dan Rohani
2. Membawa beras 1 bambu (disesuaikan), air mineral 5 ltr/individu , panci memasak.
3. Parang
4. Pisau memotong
5. Senter
6. minyak lampu 1/2 liter
7. Garam (biasanya dipakai untuk melingkari area tidur agar ular tidak merayap kearah kita saat tidur pulas)
8. Terpal atau spanduk bekas untuk alas duduk (tidur) bila mampu boleh membawa tenda 😀
9. Disesuaikan dengan kesepakatan bersama.

Persiapan diri pribadi diantaranya:
1. Membawa perlengkapan Shalat dan ibadah, perlu agar selalu menjaga diri dan taqarrub (mendekat) kepada sang pencipta.
2. Baju ganti
3. Air Mineral (paling dibutuhkan)
4. Kamera (kalau diperlukan)
5. Lotion anti nyamuk
6. Sepatu (kadang pakai sandal sering putus apalagi kala saat turun hujan sangat tidak bersahabat alamnya)
7. Segala hal yg mungkin perlu dibawa sesuai keinginan diri.

Nah, karena perjalanan yang kita lakukan harus lah senantiasa bermanfaat maka menjaga suasan alam dan lingkungan musti lah dijaga baik2.

Tinggalkan komentar